Garythain - Menyajikan Inspirasi dan Wawasan Dalam Satu Berita

Loading

Sinopsis Film Gone Girl (2014), Film Misteri Hilangnya Wanita Secara Misterius

Sinopsis Film Gone Girl (2014), Film Misteri Hilangnya Wanita Secara Misterius

Sinopsis Film Gone Girl (2014), Film Misteri Hilangnya Wanita Secara Misterius

Kalau kamu suka film dengan cerita yang bikin mikir, penuh teka-teki, dan twist yang bikin ternganga, Sinopsis Film Gone Girl adalah salah satu film wajib tonton. Dirilis pada tahun 2014 dan disutradarai oleh David Fincher (yang juga bikin Fight Club dan The Social Network), film ini di angkat dari novel laris berjudul sama karya Gillian Flynn. Dan menariknya, Flynn sendiri yang menulis naskah untuk versi layar lebarnya.

Film ini bukan sekadar cerita orang hilang. Lebih dari itu, Gone Girl menyuguhkan drama psikologis yang mengupas tentang hubungan suami istri, media massa, hingga manipulasi yang bikin kita terus bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang jahat di sini?

Cerita Dimulai dari Hari Hilangnya Amy

Film ini di buka dengan suasana tenang di sebuah rumah pinggiran kota Missouri. Nick Dunne (di perankan oleh Ben Affleck) pulang ke rumah dan mendapati istrinya, Amy Dunne (diperankan oleh Rosamund Pike), menghilang tanpa jejak. Rumah terlihat seperti bekas perampokan, tapi ada yang aneh. Polisi dipanggil, penyelidikan pun di mulai.

Amy bukan wanita biasa. Ia adalah “Amazing Amy”, tokoh dari seri buku anak-anak terkenal yang di tulis oleh orang tuanya. Dengan latar belakang itu, hilangnya Amy jadi berita besar secara nasional. Semua mata media tertuju ke Nick dan kehidupan pernikahannya yang tampak mulai retak.

Nick, Suami yang Penuh Tanda Tanya

Seiring berjalannya penyelidikan, satu per satu fakta mulai terkuak. Hubungan Nick dan Amy ternyata tidak seindah yang terlihat dari luar. Mereka dulunya pasangan yang sempurna, tapi setelah krisis ekonomi, kehilangan pekerjaan, dan pindah ke kota kecil demi merawat ibu Nick, hubungan mereka berubah drastis.

Polisi mulai menemukan bukti yang membuat Nick jadi tersangka utama. Dari sidik jari di tempat kejadian, catatan harian Amy yang bernada mengkhawatirkan, hingga adanya polis asuransi jiwa atas nama Amy yang baru saja di perbarui oleh Nick. Belum lagi, fakta bahwa Nick ternyata berselingkuh dengan salah satu mahasiswinya.

Media mulai membentuk opini publik: Nick adalah suami yang jahat dan kemungkinan besar membunuh istrinya. Netizen dan televisi seakan-akan sudah menjatuhkan vonis, bahkan sebelum ada bukti nyata.

Baca Juga:
Sinopsis Film Parasite 2019: Drama Satir Keluarga Kaya dan Miskin

Plot Twist: Amy Masih Hidup!

Di tengah film, penonton di suguhkan twist besar: Amy ternyata masih hidup. Ya, dia tidak di culik atau di bunuh. Justru dia dengan sengaja memalsukan semua bukti dan menghilang sebagai bagian dari rencana balas dendam terhadap Nick. Ia merasa dikhianati oleh suaminya yang selingkuh dan tidak lagi mencintainya.

Rencana Amy sangat rapi dan terencana. Ia menulis buku harian palsu, menanam bukti-bukti palsu, dan bahkan melukai dirinya sendiri agar terlihat menjadi korban kekerasan. Ia ingin Nick di hukum, bahkan mungkin sampai hukuman mati.

Namun, setelah beberapa waktu hidup “di bawah radar”, Amy justru mengalami masalah saat uangnya di curi oleh orang yang ia percayai. Tak punya pilihan lain, ia akhirnya menghubungi mantan kekasihnya yang kaya raya, Desi Collings (di perankan oleh Neil Patrick Harris), dan meminta perlindungan. Tapi niat Amy berubah lagi. Ia kemudian membunuh Desi dan memalsukan ceritanya sebagai aksi penyelamatan diri.

Amy Kembali, Tapi Cerita Tak Berakhir di Sana

Amy akhirnya pulang ke rumah dengan tubuh penuh darah, mengaku bahwa ia diculik dan disiksa oleh Desi. Media dan publik langsung memujanya sebagai korban luar biasa yang berhasil kabur dari cengkeraman pria gila. Nick, yang tahu kebenarannya, tidak bisa berkata apa-apa karena Amy memutarbalikkan segalanya.

Dan di sinilah letak kekuatan film Gone Girl: bukan soal siapa korban atau siapa penjahat, tapi tentang bagaimana narasi bisa di bentuk, dimanipulasi, dan di percayai. Amy memegang kendali penuh atas cerita mereka, bahkan ketika Nick tahu semuanya palsu.

Situasi makin kompleks ketika Amy mengumumkan bahwa dirinya hamil. Nick, yang awalnya ingin kabur dari semua kekacauan ini, akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal demi anak mereka atau setidaknya demi mempertahankan citra. Hubungan mereka menjadi bentuk twisted dari “pernikahan ideal”, yang di pertahankan bukan dengan cinta, tapi dengan saling mengancam dan permainan pikiran.

Pemeran yang Memukau dan Sutradara yang Brilian

Ben Affleck mendapat banyak pujian karena bisa memerankan Nick dengan ekspresi ambigu—kadang terlihat bersalah, kadang tampak hanya pria biasa yang sedang terjebak masalah besar. Tapi bintang utama di film ini jelas adalah Rosamund Pike. Lewat perannya sebagai Amy, ia berhasil menghidupkan karakter wanita yang cerdas, manipulatif, dan mematikan. Perannya begitu kuat sampai-sampai membuat penonton bingung: harus membenci atau justru mengaguminya?

David Fincher sebagai sutradara berhasil mengangkat atmosfer misteri dan ketegangan dengan sangat halus. Gaya visualnya yang gelap dan dingin makin memperkuat nuansa psikologis dari cerita. Musik latar dari Trent Reznor dan Atticus Ross juga menambah kesan mencekam yang pas banget dengan alur film.

Lebih dari Sekadar Film Misteri

Yang bikin Gone Girl beda dari film misteri kebanyakan adalah bagaimana ia menyentil isu-isu sosial modern. Media di gambarkan sangat cepat membentuk opini publik tanpa peduli kebenaran. Sosok wanita pun di gambarkan dengan sangat kompleks lewat karakter Amy—tidak hanya sebagai korban, tapi juga sebagai pelaku yang punya kontrol penuh atas hidupnya.

Film ini juga mengajak kita merenung soal relasi dalam pernikahan. Apakah pernikahan itu benar-benar tentang cinta, atau tentang image yang harus di jaga? Apakah kita mengenal pasangan kita seutuhnya? Pertanyaan-pertanyaan itu bergema sepanjang film, membuat Gone Girl terasa relevan dan memancing diskusi, bahkan setelah filmnya selesai.